Sabtu, 14 Mei 2011

UPS ( Uninterruptible Power Supply )

Pengetahuan UPS

kali ini ada sedikit uraian tentang UPS dan tips.
Apakah UPS itu ( Uninterruptible Power Supply ) UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk melindungi ( proteksi ) beban - beban kritis terhadap terhadap gangguan-gangguan listrik. UPS mirip dengan Inverter tegangan Input dikontrol menggunakan rangkaian filter, tegangan regulator dan kemudian disimpan baterrai dan dikeluarkan lagi dengan output tengan AC stabil dengan Perubahan dari waktu ke waktu antara 0 sampai 15 milidetik
American Power Conversion (APC), pemimpin global dalam layanan critical power dan cooling services yang juga terkenal dengan produk-produk UPSnya, memberikan informasi dan tips mengenai ragam UPS agar para pengguna dapat lebih mengenal dan memilih UPS yang sesuai dengan kebutuhannya. Dari model rancangannya, UPS terbagi dalam beberapa tipe yang menghasilkan karakteristik kinerja berbeda:

Ada 4 Jenis UPS: ( Nah.. ini biasanya kita hanya mengenal 2 jenis UPS yaitu Offline dan Online tapisekarang kita akan membahsa 4 jenis UPS )

Standby (bisanya disebut Offline)
Line Interactive (bisanya disebut Online)
Double Conversion On-Line
Delta Conversion On-Line

UPS tipe Standby
Tipe ini biasa digunakan oleh para pengguna rumahan untuk disandingkan dengan PC mereka. UPS dengan tipe seperti ini mampu melakukan filtrasi terhadap gangguan daya dan pengelolaan arus, selain itu rancangannya efisien, ukurannya kecil serta murah.

fitur - fitur :
- UPS (inverter) bekerja apabila terjadi fluktuasi tegangan input dan pemadaman listrik.
- Tidak ada AVR (Automatic Voltage Regulator).
- Range input rendah.
- Adanya transfer time ( 2 ms ).
- Tegangan output mengikuti tegangan input.
- Bentuk gelombang output STEPWAVE (simulasi gelombang sinus ).
  Keunggulan: biaya rendah; efisiensi tinggi; desain kompak.
Kekurangan: baterai tetap terpakai saat listrik padam; tidak cocok untuk pemakaian di atas 2kVA.
Keterangan: paling cocok untuk pengguna personal.

UPS tipe Line Interactive
UPS tipe ini adalah yang paling sering digunakan pada unit small business, pengembang web, dan sejumlah server yang berada di departemen pemerintahan. Sebab, selain memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, tipe ini juga memiliki kemampuan menyesuaikan voltase yang cukup baik.
UPS ini memiliki Inverter yang selalu terhubung ke output sistem UPS untuk mengubah daya dari batere ke AC. Dalam keadaan normal, Inverter akan melakukan pengisian batere. Sedangkan dalam keadaan listrik padam, Transfer Switch akan menutup dan mengalirkan daya dari batere ke output UPS.
Posisi Inverter yang selalu terhubung ke output memberi tambahan penyaring daya. Hal inilah yang membuat UPS dengan tipe ini banyak digunakan untuk server dan kondisi listrik yang tidak terlalu baik.

Fitur fitur :
- UPS (inverter) bekerja pada saat tegangan input telah diluar range UPS dan pada saat adanya pemadaman listrik.
- AVR (Automatic Voltage Regulator).
- Range tegangan yang lebar.
- Ada transfer time yang sangat cepat.
- Tegangan output yang dihasilkan lebih stabil.
- Bentuk gelombang output STEPWAVE ( Simulasi gelombang sinus).
- Proteksi input dan output yang lebih baik. (Uninterruptible Power Suplly)
- ON-LINE UPS (Uninterruptible Power Suplly)
- UPS (Inverter) bekerja selama UPS dioperasikan.
- Tegangan output yang lebih stabil (220 Vac).
- Tidak ada transfer time ( 0 ms).
- Bentuk gelombang output SINUSOIDA MURNI (Pure Sinewave).
- Adanya jalur BY-PASS
- Proteksi input dan output yang lebih baik.
- Digunakan untuk beban-beban yang sangat sensitif.
Keunggulan: biaya rendah; efisiensi tinggi; desain kompak.
Kekurangan: baterai tetap terpakai saat listrik padam; tidak cocok untuk pemakaian di atas 2kVA.
Keterangan: paling cocok untuk pengguna personal.

UPS tipe Double Conversion On-Line
Tipe ini merupakan yang paling lazim untuk UPS dengan daya lebih dari 10kVA. Tipe ini memiliki kesamaan dengan tipe Standby. Hanya saja tipe ini memiliki sumber tenaga utama yang terletak pada Inverter, bukan pada sumber listrik AC. Pada tipe ini, terputusnya pasokan listrik utama tidak akan memicu sakelar transfer karena arus listrik AC yang masuk pada bagian input tengah melakukan pengisian pada batere yang memberikan tenaga pada Inverter yang terletak pada bagian output.Oleh karena itu, ketika arus listrik AC terputus, arus tenaga akan segera dialihkan tanpa mengambil jeda saat pengalihan terjadi. UPS tipe ini memperlihatkan kinerja di atas rata-rata. Dapat dikatakan tipe ini mendekati gambaran ideal dari sebuah UPS, sayangnya tipe ini menghasilkan panas yang cukup tinggi.
Keunggulan: penyesuaian voltase yang sangat baik; mudah untuk disambungkan secara paralel.
Kekurangan: efisiensi rendah; harganya mahal untuk tipe dengan daya di bawah 5kVA.
Keterangan: mendekati gambaran ideal UPS, tapi menghasilkan panas yang cukup tinggi.

UPS tipe Delta Conversion On-Line
Hampir sama dengan tipe Double Conversion, tipe Delta menggunakan Inverter untuk selalu memasok voltase.Saat pasokan tenaga terputus, tipe ini melakukan hal yang sama dengan tipe Double Conversion.

Delta Conversion memiliki dua fungsi :
- mengendalikan karakteristik power input
- mengendalikan arus pada input untuk mengarahkan proses pengisian pada sistem batere.
Keunggulan: penyesuaian voltase yang sangat baik; efisiensi tinggi.
Kekurangan: tidak cocok untuk penggunaan di bawah 5kVA.
Keterangan: efisiensi tinggi memperpanjang daur hidup perangkat saat digunakan pada sistem yang besar.

update : source Vrzone

Ferrous-Resonant UPS (termasuk Sub Standby desain )
Meskipun sangat mirip dengan Standby, UPS Ferrous-Resonant menggunakan transformator Ferro-resonan untuk menyaring output.Transformator ini ternyata dari Stanby menjadi tipe "online" unit dan pengaturan tegangan terbatas dan membentuk gelombang. Kelemahan ini sangat berat dibandingkan dengan jenis lain sistem dan sangat panas karena bawaan transformer Ferro-resonan. banyak kelemahan lain yaitu distorsi dan miskin AC.

Tips memilih UPS berdasar kondisi listrik
Tips memilih ups kali ini saya akan memposting bagaimana memilih ups berdasarkan kondisi sumber listrik di lokasi yang akan dipasangi ups.

Sebelum memilih ups sebaiknya kita mengetahui sumber listrik kita. Secara garis besar gangguan sumber listrik itu secara umum dibagi tiga :

1. Listrik padam secara tiba-tiba (blockout) :
Listik padam secara tiba-tiba (Bad Service / maintenance PLN) atau MCB dirumah kita Anjlok karena nggak kuat Wattnya atau karena Konslet hubungan arus pendek . Dengan kasus seperti itu kita pasti tahu apa yang terjadi dengan komputer kita yang sedang kita pakai. Akan ikut mati! Data yang sedang kita kerjakan akan ikut hilang (jika belum di save). Juga dapat mengaikbatkan kerusakan hardware (paling sering hardisk menjadi crash). Untuk mengatasi hal ini diperlukan UPS (Uninterruptible Power supply)


2. Tegangan dan Frekuensi Listrik yang naik turun
Sumber listrik yang naik turun dapat mengakibatkan kerusakan pada hardware komputer. Tegangan listrik yang naik menyebabkan powersupply pada komputer menjadi cepat panas. dapat mengakibatkan komputer menjadi hang karena kurang supply tegangan listrik, powersupply panas karena akan menarik arus yang lebih besar untuk mencukupi kapasitas VA dari power supply. Untuk mengatasi hal ini dapat menggunakan stabiliser (AVR) atau UPS yang sudah ada AVR dan Surge Protectionnya.


3. Distorsi/ Noise :
Sumber listrik yang terdistorsi umumnya akan mengakibatkan gagalnya proses input/output data pada komputer. Misalnya gagalnya penulisan data ke harddisk, atau bisa juga dapat mengakibatkan print error dan yang paling sering terjadi yaitu sering tidak koneknya hubungan komputer pada jaringan LAN (biasannya kalau kabel lan berdampingan dengan kabel listrik yang terdistorsi).
Penyebab gelombang listrik terdistorsi karena radio transmission yang dibangkitkan oleh peralatan elektronik, misal pemancar radio/televisi, Hape,pesawat dll . Untuk mengatasi gangguan ini biasanya memakai power line conditioner atau menggunakan UPS yang berjenis online karena kedua alat ini umumnya terdapat rangakaian penghilang atau pemininimalisir distosi / noise.


Tips memilih UPS berdasar beban
Tips memilih ups pada kali ini saya akan membicarakan bagaimana memilih ups berdasarkan beban yang akan dipasangkan pada ups.Terkadang banyak orang yang membeli ups tidak sesuai dengan peruntukannya.
Dalam tips memilih ups berdasar beban ini antara lain :

1. Kita harus mengetahui beban yang akan dikoneksikan ke ups apakah beban yang kritis atau tidak kritis.
beban yang kritis yaitu beban yang tidak boleh ada kesalahan sedikitpun pada sumber listriknya baik dari sumber tegangan maupun bentuk gelombangnya. Jenis beban yang kritis ini seperti server komputer, alat laboratorium, alat medis, pemancar radio, pemancar tv dan banyak beban yang lainnya. Kita dapat bayangkan jika peralatan seperti server bermasalah tentu workstation tidak dapat konek ke server dijaringannya, dan peralatan medis yang sumber listriknya jelek akan tidak presisi hasil dari analisanya, bagitu pula pemancar tv jika sampai ada gangguan dan down sumber listriknya, pemancar baru dapat on kembali setelah +/- 1jam setelah on, karena pemancar tv yang berwatt besat memerlukan waktu pada saat menghidupkannya, tidak dapat langsung on.

beban yang tidak kritis merupakan beban standar yang tidak memerlukan penanganan sumber listrik yang baik, seperti komputer rumahan, workstation, televisi dan lain sebagainya. Selama tegangan sumber listrik masih dalam batas yang umum digunakan pada peralatan elektronik kira-kira 180 Vac s/d 240 Vac beban akan bekerja normal.


2. Setelah kita menentukan beban kita termasuk kritis atau tidak,
baru kita tentukan pilihan kita akan menggunakan ups jenis yang mana. Jika beban kritis sebaiknya kita memakai ups yang berjenis online ups. Karena UPS jenis online ini outputnya akan sangat stabil baik tegangan, frekuensi maupun bentuk gelombangnya, dan gelombang yang dihasilkan dari ups online ini berbentuk sinusiodal. Dan yang terpenting juga pada saat terjadi mati listrik dan ups pindah ke mode battere UPS tidak ada tranfertime (perpindahan waktu dari mode batere ke mode line (PLN)), begitu pula sebaliknya dari mode batere ke mode line (sumber listrik utama). Dan kalau beban kita tidak kritis kita dapat memakai ups offline / stand by .


jika sumber listriknya baik dan jika sumber tegangan listriknya naik turun dapat menggunakan ups berjenis line interaktive. Kedua ups ini pada saat terjadi mati listrik ada transfer time nya (waktu pindah dari mode line (PLN) ke battere begitu pula sebaiknya), beban yang terpadasang pada ups jenis ini secara umum akan tetap hidup, tetapi ada resiko restart pada komputer meskipun jarang terjadi.


Bagi Kocer yang memakai PSU pure + teknologi aktive pfc sebaiknya menggunakan UPS yang kapasitasnya paling tidak 2 kali lipat dari kapasitas power supplynya jika memakai ups yang line interkative non sinusiodal. Karena kalau tidak 2 kali lipat pada umunya akan banyak masalah pada upsnya kecuali bentuk gelombangnya sinusiodal. Kalau ada dana pakai ups online aja dijamin ok.


Sesuailah dengan harga power supplynya, power supplynya Bagus alat proteksinya juga harus Bagus.

Sebelum kita membeli UPS, ada baiknya kita mengetahui ciri-ciri UPS yang baik, diantaranya yaitu :
1.Pastikan UPS yang kita beli mempunyai masa garansi yang terpercaya dan jelas.
2.Dilengkapi dengan Stabilizer (AVR)
3.Memiliki sekring(fuse) anti petir.
4.Kemasannya masih bagus.
5.Daya yang tertulis di label ( 2x Daya dari PSU akan lebih baik )
6.Ramah dikantong
semoga bermanfaat  
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar