Selasa, 09 November 2010

Kenangan Terakhir Bersama Abi

     Cerita ini mungkin akan saya mulai sejak saya meninggalkan pesantren kurang lebih 2 tahun yang lalu.Ketika itu saya masih belajar disalah satu pondok pesantren di daerah Karawang,saat itu saya sedang menginjak bangku kelas 2 SMA yang saya kira saya akan bisa menyelesaikan pendidikan saya disana,tapi karena takdir allah berkata lain,akhirnya saya terpaksa keluar dari sana ketika ingin masuk semester ke 2 kelas 2 SMA.ketika itu sebenernya ayah saya yang biasa saya panggil abi sudah sering keluar masuk rumah sakit.singkat cerita hal ini lah yang membuat saya mulai tidak tenang tinggal terus di pesantren.saya selalu nangis ketika ada kabar dari rumah klo hari minggu yang biasanya hari dimana orang tua menjenguk anak-anaknya dipesantren akan tetapi orang tua saya tidak datang akan tetapi malah di rumah sakit klo ternyata abi sedang dirawat,belum lagi klo ada berita ternyata abi batuk darah lagi.itu membuat saya bertambah sedih, dan membuat pikiran saya menjadi semakin kacau,bagaimana kondisi abi sekarang?,siapa yang mengurus adik-adik dirumah?bagaimana dan siapa yang bekerja?.akhirnya aku lebih memilih untuk keluar dari pesantren agar dapat membantu keluaraga dirumah.sebenarnya semua keluarga aku tidak setuju klo aku harus keluar dari pesantren,tapi mau bagaimana lagi,aku sudah semakin tidak tenang,akhirnya saya bisa meyakini mereka akan hal ini.sebenernya temen-temen dipesantren juga kaget dengan kepergian aku yang mendadak ini.tetapi saya coba untuk menyembunyikan ini semua dari temen-teman klo semua baik-baik saja.

      akhirnya kondisi abi mulai berangsur membaik,aku yang sudah bersekolah di sekolah swasta bisa berkesempatan untuk mengantar jemput abi yang mulai sudah bisa bekerja walau hanya sebentar,jujur moment ini lah yang sampai sekarang masih belum bisa saya lupakan jika saya melewati jalan dimana setiap hari saya mengantar abi kerja,belum lagi tempat-tempat makan dimana abi langganan,pernah suatu saat saya membeli makanan disalah satu warung makan langganan abi,kebetulan saat itu abi sudah meninggal,si abang itu nanya "bapaknya dimana de?" aku jawab "ada di mobil lagi kurang sehat",jujur aku nangis ketika aku sampai dimobil.

     Singkat cerita kondisi abi mulai menurun dan akhirnya masuk rumah sakit lagi,kurang lebih 1 bulan,aku yang saat itu masih baru bisa menyetir sendiri akhirnya aku memaksakan diri untuk bisa karena ini sebuah tuntutan.aku memberanikan diri untuk menyetir sendiri dari RS persahabatan sampai bekasi,iu lah hari pertama aku membawa mobil sendiri tanpa ada seseorang pun didalam mobil,karena waktu itu aku dirumah sakit dan sudah sangat malam sekali tetapi aku harus pulang untuk membawa keperluan di rumah sakit.karena sudah tidak ada angkutan umum akhirnya aku coba beranikan untuk membawa mobil sendiri.

      Akhirnya kondisi abi semakin tidak menentu,kadan baik kadang buruk,yang akhirnya kami mencoba untuk membawa abi ke pengobatan alternatif,setibanya disana abi diperiksa dan ternyata abi divonis penyakitnya tidak akan mereka bisa sembuhkan.sebelumnya sku sudak tau tentang itu dari rumah sakit,tetapi karena alternatif ini sudah menjadi spesialis penyakit yang abi derita dan katanya kemungkinan sembuhnya besar pun tidak menyerah dengan penyakit abi ini.

     Semakin lama kondisi abi semakin memburuk,abi sering mengigau memanggil orang tuanya,akan tetapi orang tuanya tidak juga datang untuk menjenguk abi,akhirnya semua orang disini geram dan menjemput paksa nenek saya tersebut dari kampung,akan tetapi yang bikin saya makin kesalnya baru saja 1 hari ketemu abi yang sangat membutuhkannya dia malah sudah mau pergi lagi yang alasannya tidak betah berlama-lama di bekasi.astaghfirullahalazim..

      Kondisi abi akhirnya mulai membaik dan diputuskan untuk dibawa pulang kerumah saja.akan tetapi setibanya dirumah kondisi semakintidak menentu,abi sering mengigau minta jalan-jalan da kami selalu menuntunnya setiap beliau mengigau.tiba akhirnya malam itu,ketika itu pukul 01.30 abi menghembuskan nafas terakhirnya.abi meninggal diatas pangkuan saya dan teman-temennya.kami semua menangis.kami merasa sangat kehilangannya.

     Alahamdulillah saya bisa menyelesaikan amanah yang dikatak abi klo saya dan adik-adik lah yang akan mengurus segala persiapan pemakan abi.semuanya kami yang menjalaninya.saya ditunjuk sebagai imam dalam menyolatkan orang tua saya.sungguh sesuatu yang sangat menyedihkan sekaligus membanggakan ketika itu bisa mebahagiakan orang tua sampai mereka tidak ada.

     Singkat cerita itu pendidikan yang keluarga saya berikanyang tidaka akan saya lupakan,beliau mendidik untuk berani, menunaikan amanah, terus berbakti kepada orang tua, dan banyak hal lainnya dalam pengalaman ini jika diceritakan seluruhnya tentu akan sangat panjang.singkat cerita demikian

The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar