Senin, 20 Desember 2010

menutupi kebatilan dengan kebaikan

sebenarnya saya sangat berat menulis ini.tetapi akan saya coba menyampaikan apa yang menurut saya dan berlandasakan al-quran dan sunnah adalah benar.
saya akan mengulas sedikit kontroversi tentang film yang mengatas namakan islam yaitu ketika cinta bertasbih.maybe gw gak punya waktu buat bertele-tele.langsung aja apa yang kira-kira berat buat saya terima. 

- Sebuah “adegan ranjang” yang dipertontonkan ketika tokoh Furqan dan tokoh Anna Althafunnisa akan menunaikan misinya sebagai suami istri.dalam film KCB
Walau adegan itu tidak dipertotonkan secara vulgar, namun pose seorang istri yang tidur di ranjang dan suami yang bersiap-siap untuk memnuhi kewajibannya sangat tidak pantas ditaruh pada isi cerita. Apalagi film fenomenal ini bergenre Islami, yang diangkat dari novel Islami, dan bernuansa Islami. Padahal Allah jelas-jelas melarang kaummnya untuk mendekati zina. ”Dan janganlah engkau mendekati zina, karena (di dalamnya) terdapat keburukan dan merupakan jalan yang buruk” (Al Maidah)

- Ini belum kita hitung pada penayangan sinetron KCB yang tayang di RCTI pada jam-jam dimana Allah malah menyuruh kita untuk khusyuk mendirikan Shalat Maghrib bukan malah di depan TV.

- Pada suatu bagian cerita, Tokoh Khoirul Azzam dan Anna Althafunnisa terihat duduk berdampingan tanpa ada hijab yang memenuhi syari’.bahkan sekali berpelukan.

-Penulis bisa menebak, bahwa sang sutradara ingin betul-betul membawa penonton untuk mengakui bahwa kedua pasangan ini adalah suami-istri. Tapi bukankah pada sejatinya mereka berdua bukanlah sejoli yang sah? Bukankah masing-masing mereka pun jua belum menikah sampai detik ini? Terlebih, diakui atau tidak, kedua aktor ini telah kadung dicap seorang muslim dan muslimah hanif.
Penulis yakin, sebenarnya mereka sudah tahu tentang bagaimana tentang aturan hijab antara dua sejoli non muhrim. Uniknya, mereka berdua di film itu memerankan akting sebagai ustadz dan ustadzah yang justru mengajarkan tentang hijab. Seperti, Tokoh Azzam yang tidak mau ditemui Tokoh Elliana jika hanya berdua saja. Sebab dalam sinteron itu, mereka bukan pasangan suami isteri.

- Lalu bagaimana Azzam menundukkan pandangan mata ketika adalah salah seorang santriwati yang takjub dengan ketampanananya. Tapi tentunya akan menjadi ganjil, ketika Azzam (Kholidi Asadil Alam) justru berpandangan berlama-lamaan dalam sebuah setting cerita dengan Anna Althafunnisa (Okki setiana Dewi). Padahal dalam Islam kita mengenal batasan memandang lain jenis yang bukan muhrim. Tentu ini bisa menjadi bahan telaah dalam menagrungi dakwah di jalur perfilman.
Lagi-lagi penulis di sini bukan dalam kapasitas untuk membelenggu “ikhtiar” dari banyak orang untuk memperkenalakan Sinetron-sinetron islami atau dakwah untuk menetralisir atau minimal mengimbangi maraknya sinetron-sinetron sekular.
Namun hemat penulis, justru jika cara berfikir kita demikian, secara tidak langsung kita mengajarkan diri menjadi orang munafik. Padahal kita tidak butuh “Islam yang daripada enggak”, kita juga tidak butuh “Islam yang daripada gak ada sinetron Islami”.
Tapi kita hanya mau Islam yang benar-benar Islam. Islam yang tidak ada kebohongan di dalamnya. Bukan Islam yang dipelur sedemikian rupa untuk memperlihatkan kebaikan tapi justru kemudian menyisipi kebathilan dalam hembusannya. Meminjam sebuah judul Bab dalam kitab Dirasah Islamiyah karangan Asy Syahid Sayyid Quthb bahwa: Ambil Islam seluruhnya atau tidak sama sekali. Selesai!
“Dan diantara manusia (orang munafik) itu ada orang yang mengatakan: Kami beriman kepada Allah, dan hari akhir, sedang sebenarnya mereka bukan orang beriman” (Al Baqarah ayat 8-9)

1 lagi pertanyaan teman saya yang mungkin harus saya jawab.afwan bukan saya merasa lebih pintar dari yang bikin buku.tapi saya yakin adegan ini pasti meminta persetujuan dari yang bikin buku.jadi ustad juga manusia.dan saya rasa kalo seorang muslim tau kesalahannya dia akan memperbaikinya.bukannya kemungkaran yang disaksikkan oleh jutaan mata...

dalil terakhir
walatalbisi haqu bilbatil
janganlah sekali-sekali kamu mencampuri kebaikan itu dengan kebatilan
(QS:albaqoroh)afwan klo salah.lupa ayatnya.cari sendiri ya....

wallahuallam bisawab

1 komentar:

  1. jgn mendoktrin maksud nd tjuan ini slah ..
    brcminlah sblum mnilai ..
    sulit untuk mlakukan , nmun mudah untuk bbcra ,,,
    saya rasa , kata" anda bsa mnyakiti hati bnyak pihak ..
    afwan ..

    BalasHapus