Senin, 20 Desember 2010

terms on monitor and television

Memilih monitor yang tepat memang gampang-gampang susah. Seringkali kita sebagai pembeli dibuat bingung oleh berbagai macam “jargon marketing” dan istilah teknis yang sulit dimengerti. Sebelum berbelanja, ada baiknya jika Anda berkenalan terlebih dahulu dengan jargon-jargon dan istilah-istilah tersebut agar Anda tidak salah menjatuhkan pilihan pada calon monitor Anda. Tim JagatReview sudah merangkum jargon-jargon dan istilah-istilah beserta penjelasannya untuk Anda!
3D Vision: Merupakan standar teknik tampilan 3D dari NVIDIA yang mengandalkan active-shutter glasses. Monitor LCD -atau perangkat display lain, seperti proyektor- yang mendukung teknologi 3D Vision memiliki refresh rate sebesar 120 Hz atau dua kali refresh rate monitor LCD pada umumnya. Hal ini diperlukan untuk menampilkan dua frame secara bersamaan di layar, yang akan disatukan oleh kacamata 3D untuk member ilusi kedalaman (depth) pada game, film, maupun gambar diam.

Perangkat yang dibutuhkan oleh 3D vision meliputi monitor 3D (dengan refresh rate 120Hz), dan kit 3D Vision (active-shutter glasses dan wireless transceiver).
Analog: Transmisi data yang memanfaatkan variasi (modulasi, amplitudo) sinyal elektrik untuk mengirimkan data dari satu alat kea lat lainnya. Untuk display komputer, sinyal analog digunakan untuk mentransmisikan data dari graphics card (melalui port D-SUB) ke perangkat tampilan seperti monitor CRT dan proyektor. Monitor LCD juga dapat menerima sinyal analog yang dikonvers menjadi informasi digital sebelum gambar ditampilkan.
Aspect Ratio: Proporsi tinggi layar berbanding lebar layar, biasanya dinyatakan dengan perbandingan,  misalnya “4:3” yang menyatakan bahwa proporsi ukuran tinggi dan lebar layar adalah 4 berbanding 3. Layar LCD widescreen memiliki aspect ratio 16:10 atau 16:9 sehingga tampak lebih melebar. Monitor CRT biasanya memiliki aspect ratio 4:3, sedangkan monitor LCD yang lebih modern menggunakan aspect ratio widescreen 16:10 atau 16:9.

Perbandingan bidang pandang antara aspect ratio 4:3 (kiri) dan 16:9. Perhatikan bahwa aspect ratio 4:3 menampilkan sisi bawah dan atas lebih banyak, sementara aspect ratio 16:9 menyajikan sisi kanan dan kiri yang lebih luas
Back Lighting (Full-Array) : Teknik penerangan layar LCD yang menempatkan lampu penerang di belakang layar LCD. Berfungsi untuk menerangi gambar di layar agar dapat dilihat oleh pengguna (lapisan LCD tidak bercahaya, dan memerlukan penerangan tambahan). Jenis yang umum digunakan antara lain ELP (Electroluminescent Panel), CCFL (Cold Cathode Fluorescent Lamp), HCFL (Hot Cathode Fluorescent Lamp) dan LED (Light Emitting Diode). Teknik penerangan lainnya adalah Edge Lighting.
Backlit: Mengacu pada jenis layar LCD yang lampu penerangnya terletak di belakang layar. Tipe lainnya adalah Edge Lit (edge lighting).
Bezel: Tubuh plastik di sekitar layar LCD yang membungkus layar dan memberi bentuk pada monitor.
Brightness: Tingkat luminance sebuah layar LCD yang menentukan kecerahan layar. Diukur dengan satuan nits atau candelas per meter persegi (cd/m2). Semakin besar angkanya, semakin cerah pula layar.
Capacitive Touch Screen: Jenis touchscreen yang menggunakan lapisan konduktif di bagian permukaan untuk mendeteksi sentuhan pada layar. Biasanya dioperasikan melalui sentuhan langsung (misalnya dengan jari) dan dapat dilengkapi dengan fungsi multitouch. Beberapa monitor LCD memiliki fungsi ini.
CCFL: Singkatan dari Cold Cathode Fluorescent Lamp. Merupakan jenis lampu penerang yang umum digunakan untuk menerangi layar monitor LCD sehingga gambar di layar dapat terlihat oleh pengguna. Jenis lainnya adalah lampu LED yang mulai banyak digunakan di monitor-monitor LCD modern.
Contrast Ratio: Perbedaan tampilan dalam hal intensitas antara warna hitam tergelap dan warna putih yang paling terang pada sebuah monitor LCD. Semakin tinggi angkanya, semakin bagus warna yang ditampikan dan semakin tinggi detail yang dapat ditampilkan di daerah-daerah gelap pada layar. Namun, karena masing-masing produsen menggunakan metode pengukuran kontras yang berbeda-beda, angka contrast ratio belum tentu mencerminkan kualitas yang sesungguhnya. Teknik Dynamic Contrast Ratio mempertinggi rasio kontras dengan mengorbankan detail pada area gelap. Monitor LCD dengan lampu LED memiliki rasio kontras yang lebih tinggi daripada LCD dengan lampu CCFL. Hasil terbaik diberikan oleh monitor LCD dengan back-lit LED.

Perbandingan kontras antara tipe lampu (CCFL dan LED) serta perbedaan teknik lighting (edge-lit dan back-lit). Back-lit LED memberikan kontras paling tinggi/ baik (warna hitam paling pekat)
Color Temperature: Variasi warna putih pada layar monitor, dinyatakan dalam derajat Kelvin (derajat Kelvin adalah unit pengukuran suhu) dan berpengaruh pada warna-warna lain. Pada monitor komputer, besaran umumnya berkisar antara 4500-9300 Kelvin. Semakin rendah angkanya, warna putih akan tampak semakin “hangat” (kekuning-kuningan), sementara bila semakin tinggi maka warna putih akan tampil lebih “dingin” (kebiru-biruan). Warna “putih” (daylight) berada pada kisaran 6000 Kelvin.

CRT: Singkatan dari Cathode Ray Tube. Gambar di Monitor CRT dihasilkan oleh lapisan fostor di layar yang menyala ketika terkena “tembakan” elektron dari katoda di bagian belakang monitor. Monitor CRT menggunakan tabung hampa untuk memperkuat sinyal elektron dan karena itu berukuran lebih besar dan berat daripada monitor LCD yang mulai banyak menggantikannya.

Diagram penjelasan cara kerja monitor CRT, dilihat dari sisi samping
DDC: Display Data Channel, standar yang ditetapkan oleh VESA untuk komunikasi antara monitor dan graphics card. Dengan menggunakann DDC, graphics card dapat mengetahui kapabilitas dari monitor yang terhubung dengannya, seperti resolusi maksimal, kedalaman warna, dan lain-lain. Informasi tersebut diperlukan untuk menghasilkan data konfigurasi display yang akurat.
Dead Pixel: Istilah yang mengacu pada pixel yang “rusak” dan tidak merespon sinyal gambar dengan benar pada sebuah layar LCD. Disebabkan oleh transistor yang rusak atau distribusi liquid crystal yang tidak merata.

Contoh deadpixel (pixel hitam di bagian tengah) pada monitor LCD
De-Interlacing: Proses untuk menghilangkan artifak “interlacing: yang muncul di video interlaced yang ditampilkan pada perangkat display jenis progressive scan seperti monitor komputer.
Display Color: Jumlah warna yang mampu ditampilkan oleh sebuah monitor, biasanya sebanyak 16,7 juta warna.
Display Port: Standar interface display digital masa depan yang diajukan oleh VESA. Merupakan interkoneksi video/ audio digital yang bebas royalti dan ditujukan untuk keperluan output gambar dari komputer ke monitor, atau dari komputer ke sistem home theater. Graphics card modern mendukung keluaran gambar dari Display Port. Versi lebih kecil -disebut sebagai mini-Display Port- juga tersedia dan dapat ditemukan antara lain pada seri notebook Macintosh terbaru.

Perbandingan antara konektor Display Port (kiri) dan HDMI (kanan)

Konektor mini-Display Port pada graphics card (bawah) dan ujung kabel mini-Display Port yang terhubung ke monitor (atas)
Dot Pitch: Jarak 2 titik fosfor (atau 2 sel di monitor LCD) yang berwarna sama pada layar, diukur dari bagian tengah masing-masing pixel. Semakin kecil angkanya, semakin tajam gambar yang dihasilkan.

Ilustrasi jarak dot pitch, diukur dengan satuan millimeter
D-SUB: Kependekan dari  “D-SUBminiature connectors”. Merupakan keluarga konektor yang sering digunakan di peralatan komputer dan komunikasi, termasuk meneruskan sinyal display ke monitor. Jenis yang dipakai untuk keperluan output gambar memiliki 15-pin. Juga dikenal sebagai konektor “VGA” yang menyalurkan sinyal analog.

Konektor D-SUB memiliki 15 pin
DVI: Digital Video Interface, standar konektor display yang dikembangkan oleh Digital Display Working Group (DDWG). Terdapat tiga jenis konektor DVI: 1. DVI-A (menyalurkan sinyal Analog) 2. DVI-D (menyalurkan sinyal digital) 3. DVI-I (Integrated, menyalurkan sinyal digital dan analog). Jenis yang umum terdapat pada graphics card adalah DVI-I, yang memungkinkan konversi ke konektor D-SUB karena bisa menyalurkan sinyal analog. DVI adalah interface optimal untuk jenis display LCD karena sinyal digital dari graphics card langsung diteruskan ke monitor tanpa terlebih dahulu dikonversi menjadi sinyal analaog (seperti yang terjadi pada konektor D-SUB).

Konektor DVI-I
Edge-Lighting: Teknik penerangan layar LCD yang menempatkan lampu penerang di sekeliling (dan bukannya di belakang seperti pada back lighting) agar ukuran layar dapat dipertipis. Cahaya disebarkan secara merata menggunakan sebuah panel diffuser. Lampu yang digunakan umumnya dari jenis CCFL atau LED. Kekurangannya, tampilan gambar tidak sebaik yang dihasilkan oleh teknik back lighting (full-array).

Perbedaan teknik penerangan LCD: edge-lighting dengan lampu CCFL konvensional (kiri), edge –lighting dengan lampu LED (tengah) dan back-lighting/ full-array dengan lampu LED (kanan)
High-Definition: Standar video dengan resolusi yang lebih tinggi dari resolusi tradisional (720×576 untuk sistem PAL dan 720×480 untuk sistem NTSC) sehingga menghasilkan gambar yang jauh lebih tajam. Monitor atau televisi High-definition mampu menampilkan gambar dengan resolusi setidaknya 720 progressive (1280×720) atau 1080 interlaced (1920×1080), keduanya memiliki aspect ratio 16:9.
HDMI: Singkatan dari High-Definition Multimedia Interface. Merupakan kabel berukuran kecil yang mampu menyalurkan sinyal video dan audio digital tak terkompresi secara bersamaan. Interface ini sudah banyak digunakan oleh berbagai macam perangkat audio-video, mulai dari PC desktop, monitor/ TV, hingga console game.

Kabel HDMI mampu menyalurkan sinyal video dan audio sekaligus
IPS: In-Plane Switching, salah satu tipe monitor LCD TFT (Thin Film Transistor) yang memiliki sudut pandang (viewing angle) dan reproduksi warna yang lebih baik daripada monitor LCD TFT tipe TN. Biasanya  layar LCD tipe IPS digunakan oleh monitor LCD untuk professional yang berharga mahal. Jenis layar ini juga dapat ditemui di beberapa perangkat mobile, seperti Macbook dan iPad dari Apple Computer.
Interlaced Video: Teknik interlacing digunakan untuk meningkatkan kualitas gambar tanpa menambah ukuran bandwidth yang diperlukan. Teknik ini dimaksudkan untuk digunakan pada televise CRT. Gambar yang ditampilkan secara interlacing diproyeksikan dalam dua jenis garis genap dan ganjil, masing-masing mengandung potongan gambar yang ditampilkan secara bergantian dan kemudian disatukan untuk membentuk frame utuh. Jika video interlaced diputar pada perangkat display progressive scan tanpa de-intelacing, akan muncul efek artifak “interlacing” berupa garis-garis terputus pada obyek yang bergerak cepat.

Contoh efek artifak “interlacing”
LCD: Liquid Crystal Display, teknologi display yang pada dasarnya menggunakan Kristal cair yang diapit oleh polarizing filter dan substrat kaca yang diberi pencahayaan tambahan (reflective, edge/ back lighting, dll.) agar permukaan layar dapat terlihat karena liquid crystal tidak menghasilkan cahaya. Kelebihan utamanya dibanding teknologi display CRT adalah ukuran layar yang jauh lebih tipis dan ringan, serta konsumsi daya yang lebih rendah. Jenis LCD yang umum digunakan di monitor komputer adalah layar tipe TFT yang menggunakan Thin Film Transistor untuk meningkatkan kualitas gambar.
LED: Light Emitting Diode. Perbedaan antara monitor LCD “LED” dengan monitor LCD “biasa” terletak pada jenis lampu yang digunakan untuk menerangi layar LCD. Monitor LCD pada umumnya menggunakan lampu CCFL (Cold Cathode Fluorescent Light), sedangkan monitor LCD “LED” menggunakan light emitting diode yang lebih hemat daya dan menghasilkan gambar yang lebih baik (dengan teknik penerangan back-lighting). Oleh karena itu, lebih tepat jika monitor LED disebut sebagai “monitor LCD dengan lampu LED”. Berkat lampu LED, monitor LCD dapat dibuat lebih hemat daya dan  lebih tipis daripada  monitor LCD dengan lampu CCFL konvensional.

Monitor LCD dengan lampu LED dapat dibuat sangat tipis
Native Resolution: Resolusi optimum sebuah monitor LCD dimana gambar akan ditampilkan dengan kualitas yang paling baik. Biasanya, jika monitor LCD disetel pada setting resolusi selain native resolution-nya, gambar di layar akan tampak mengalami penurunan kualitas.
OLED: Singkatan dari Organic Light-Emitting Diode. Jenis layar yang menggunakan lapisan semikonduktor organic yang diselipkan di antara dua elekroda. Karena semikonduktor ogranik ini memancarkan cahaya sendiri, layar OLED tidak membutuhkan lighting tambahan seperti layar LCD dan mampu menampilkan kontras warna yang lebih baik. Layar OLED banyak digunakan di gadget seperti smartphone.

Diagram layar OLED
OSD: On Screen Display, tampilan menu di layar monitor di mana semua pengaturan display dilakukan.
Pixel: Picture Element, satu elemen individu (unit terkecil) dalam susunan gambar raster yang membentuk keseluruhan tampilan. Semakin tinggi jumlah pixel dalam sebuah bidang, semakin tajam tampilan gambarnya.

Contoh tampilan pixel yang menyusun kata pada monitor komputer. Masing-masing pixel tampak sebagai bidang kotak kecil yang –saat disusun bersama-sama- membentuk keseluruhan tampilan gambar
Plasma Display: Monitor plasma menggunakan gas dan fosfor untuk menghasilkan gambar. Karena menghasilkan cahaya sendiri, monitor plasma tidak membutuhkan lighting tambahan seperti pada monitor LCD.

Perbedaan teknik penampilan gambar antara monitor plasma (kiri) dan LCD (kanan)
Progressive Scan: Metode penampilan gambar dimana transisi gambar ditampilkan secara utuh –bukan bergantian garis ganjil dan genap seperti pada teknik interlaced- sehingga bebas dari artifak “interlacing”.
Resolusi: Ukuran jumlah pixel dalam sebuah bidang layar dengan format “tinggi x lebar”. Sebuah layar yang memiliki resolusi “1600×1200” berarti memiliki 1600 pixel di sisi lebarnya dan 1200 pixel di sisi tingginya. Semakin tinggi jumlah pixel, semakin tajam gambar yang dihasilkan. Perhitungan ini juga diterapkan di gambar digital. Resolusi 1600×1200 bisa juga disebut sebagai resolusi 2 megapixel/ 2 jutapixel (1600×1200= 1.920.000 pixel).
Refresh Rate: Biasa juga disebut sebagai “vertical refresh rate” atau “vertical scan rate”. Menyatakan jumlah penggambaran ulang (refresh) per detik yang bisa dilakukan oleh sebuah layar monitor, diukur dengan satuan Hz (hertz, dalam hal ini, berapa banyak refresh yang dilakukan per detik). Pada monitor CRT, refresh rate yang rendah (di bawah 75 Hz atau 75 refresh per detik) mengakibatkan tampilan layar terlihat berkedip. Monitor LCD tidak mengalami masalah ini dan biasanya memiliki refresh rate sebesar 60 Hz. Beberapa monitor LCD generasi terbaru yang didesain untuk menampilkan gambar 3D (active shutter memiliki refresh rate sebesar 120 Hz karena menampilkan 2 frame berbeda pada satu waktu.
Response Time: Waktu yang diperlukan oleh sebuah pixel di monitor LCD untuk berubah dari satu warna ke warna lainnya. Diukur dalam satuan milidetik (millisecond/ MS). Semakin kecil angkanya, semakin cepat transisi warnanya. Response time yang tidak cukup cepat dapat mengakibatkan efek “ghosting” berupa bayangan objek yang bergerak cepat, karena pixel terlambat berubah warna.

Contoh efek ghosting (kiri) dibandingkan gambar normal (kanan)
TFT: Thin Film Transistor. Monitor TFT menggunakan layar LCD yang tiap pixelnya memiliki satu transistor untuk membantu meningkatkan kualitas tampilan gambar.
VESA: Video Electronic Standard Association. Lembaga yang mengatur standarisasi aspek-aspek yang terkait dengan teknologi display komputer.
Viewing Angle: Besaran sudut vertikal dan horizontal di dalam mana pengguna dapat melihat tampilan layar monitor LCD sebelum luminansi dan warna pada layar tampak berubah karena perbedaan sudut kedatangan cahaya ke mata. Semakin tinggi angkanya, layar akan semakin mudah dilihat dari samping.
VGA: Video Graphics Array. Mengacu pada graphics card, atau jenis resolusi (640×480) atau jenis sinyal analog yang disalurkan melalui output D-SUB.

sumber : www.jagatreview.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar